Eliana Adriana Chandra Buana

---------- Site's Eliana Adriana: Jangan Terlambat Menyayangi kedua orang tua kita !
Terima kasih telah berkunjung, jangan lupa commant apa saja

Caraku[dot]com

Photobucket
CO.CC:Free Domain

Recent Post

Jangan Terlambat Menyayangi kedua orang tua kita !

Jangan Terlambat Menyayangi kedua orang tua kita !

SETIDAKNYA  bagi sebagian orang, kehadiran seorang ibu dianggap sebagai sesuatu yang biasa-biasa saja. Padahal, ibu adalah sosok luar biasa yang patut kita renungkan terus jasa-jasanya. Mengapa ?

Ibu,sosok wanita yang telah melahirkan kita ke dunia. Sembilan bulan sepuluh hari lamanya ibu mengandung. Mual, beban berat dan sakit punggung mungkin sebagian kecil saja dari yang dirasakan oleh ibu. Tanpa mengeluh seorang ibu menjaga kehamilan dengan harapan sang anak dapat lahir dengan selamat dan sehat. Pada proses kelahiranpun sang ibu harus bertarung nyawa demi sang buah hati tercinta,


Ada sebuah kisah. Seseorang telah datang ke Rasulullah Sallallahu Alaihi Wassalam. Ia bercerita telah menggendong ibunya di pundaknya sendirian selama menjalani seluruh rukun dan wajib haji. Ia ingin mengetahui apakah perbuatannya itu telah dapat membalas kebaikan yang selama ini ditunjukkan ibunya di masa kanak-kanak.
Rasulullah menjawab, "Tidak. Semua yang telah kau kerjakan itu belum dapat membalas satu kali rasa sakit karena kontraksi rahim ketika ibumu melahirkanmu ke dunia." Subhanallah, begitu berat penderitaan seorang ibu.


Ketika sang buah hati lahir ke dunia, tentu disambut dengan suka cita. Tangis haru bahagia seakan menghapus rasa sakit selama proses kehamilan dan proses kelahiran. Sungguh Allah Subhanahu Wata'ala adil. Do'a harapan tercurahkan semoga menjadi anak yang berbakti dan berguna pada agama, orang tua, keluarga dan masyarakat.

Hari-hari selanjutnya adalah menunaikan amanah yaitu membesarkan sang anak.
Kurang tidur, kurang istirahat, telat makan adalah hal sering harus dilalui seorang ibu. Letih fisik dan psikis adalah hal yang biasa. Belum lagi bila sang anak sakit, ibu dengan ikhlas tidak tidur semalaman untuk menjaga sang anak. Tanpa mengharap pamrih, semua itu dilakukan agar sang anak tenang dan bahagia. Ibaratnya, ibu rela sakit untuk menggantikan rasa sakit sang anak.

Mendidik anak juga menjadi kewajiban ibu, di mana mendidik anak dimulai dari dalam kandungan sampai sang anak dewasa. Bisa dikatakan rumah dan ibu adalah sekolah dan guru pertama bagi anak.
Ya, ibu adalah guru utama dan pertama bagi anak-anak. Pelajaran yang dapat diperoleh secara gratis tanpa ' biaya' apapun. Belajar makan, belajar jalan, belajar memakai baju dan sebagainya. Apapun pertanyaan yang terlontar dari sang anak, sang ibu akan berusaha mencari jawaban terbaik. Dapat dikatakan ibu harus dapat berperan dengan berbagai macam karakter yang semua harus diperankan dengan baik.

Kehebatan seorang ibu bukan hanya dalam hal membesarkan anak. Mengurus, suami, rumah tangga dan segala pekerjaan 'rumah' yang harus diselesaikan dengan baik. Semua itu dilakukan mulai dari bangun tidur sampai akan tidur kembali, begitu setiap hari. Jika tidak dilakukan dengan ikhlas tentunya semua pekerjaan tersebut tidak akan terselesaikan dengan baik.

Sungguh berat tanggung jawab seorang ibu yang mungkin kita tidak pernah menyadarinya. Kemuliaan seorang ibu tertuang dalam sebuah kisah dari sahabat Abu Hurairah radiyalhu 'anhu. Beliau berkata: Datang seorang laki-laki kepada Rasulullah SAW, kemudian dia bertanya: Wahai Rasulullah, siapakah yang paling berhak untuk kuperlakukan dengan baik?" Beliau bersabda, "Ibumu", Orang tersebut bertanya lagi "Kemudian siapa?". Beliau bersabda, "Ibumu". Orang tersebut bertanya lagi, "kemudian siapa?" Beliau bersabda, "Ibumu". Orang tersebut bertanya lagi, "kemudian siapa?". Beliau bersabda, "Bapakmu." (HR Bukhari dan Muslim).
Begitu mulianya seorang ibu sampai disebut tiga kali oleh Rasulullah SAW.
Tetapi bagaimana dengan "Bapakmu" kenapa hanya disebut satu kali ?...................................................
Mari kita renungkan dan pahami pesan dari hadist di atas.
Bukan kah seorang ibu tidak akan masuk surga jika tidak ta'at terhadap suaminya ?.............................
Bagaimana dengan pesan Rosulallah SAW tentang larangan keluar rumah seorang istri tanpa ijin dari suaminya ?................

Mari kita  renungkan bersama kaitan antara pesan dari dua hadist tersebut.

Sesungguhnya "Ridho Allah tergantung Ridho dari kedua orang tua"

Begitu dahsyat kasih sayang seorang ibu dan bapak bagi putra-putrinya. Maka, masihkah kita akan 'tega' menyakiti beliau setelah kita tahu apa yang telah mereka lakukan untuk kita. Pernahkah kita membayangkan jika suatu saat akan ditinggal keduanya untuk selamanya  ? Sudahkah kita membahagiakan kedua orangtua tercinta atau setidaknya membuat mereka tersenyum ? Bila kita belum melakukannya, segera lakukan selagi ada waktu. Jangan jadikan alasan kesibukan untuk 'menjauh' dari ibu dan bapakmu.

Sudahkah kita memohon maaf atas semua kesalahan kita kepada beliau ? Segeralah memohon maaf dan doa restu selagi kita punya kesempatan. Jangan menunggu esok hari karena kita tidak pernah tahu kapan ajal akan menjemput. Bila mereka telah meninggal, jangan pernah lelah dan berhenti berdo'a memohonkan ampunan kepada Allah SWT agar keduanya mendapat tempat yang layak disisi-Nya.

Hormati dan cintailah kedua orang tua kita karena apapun yang kita berikan takkan mampu membalas semua pengorbanan dan kebaikannya. Sungguh, bukan materi yang mereka harapkan dari kita. Tapi, cukup sekadar perhatian dan do'a.

Yaa Allah, jangan biarkan kami terlambat dalam menyadari bahwa betapa kehadiran seorang ibu di sisi kami itu nilainya luar biasa. Yaa Allah, beri kami kesempatan untuk bisa membahagiakan ibu kami. Yaa Allah, jadikan sepanjang umur ibu kami dipenuhi barakah-Mu. Yaa Allah, sayangilah ibu kami sebagaimana beliau menyayangi kami sedari kecil hingga kini. Yaa Allah, ampunilah ibu kami. Aamiin.”

0 komentar to “Jangan Terlambat Menyayangi kedua orang tua kita !”

Leave a Reply

ea31c52b47bd53c019f8b30396a4f4ac

Recent Posts

  © Blogger templates The Professional Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP