Eliana Adriana Chandra Buana

---------- Site's Eliana Adriana: Driver Taxi Itu Trainerku
Terima kasih telah berkunjung, jangan lupa commant apa saja

Caraku[dot]com

Photobucket
CO.CC:Free Domain

Recent Post

Driver Taxi Itu Trainerku

Driver Taxi Itu Trainerku
BY  JAMILAZZAINI


Senin kemarin saya Sengaja mengistirahatkan driver yang selama ini setia menemani saya.

Setelah jadwal training yang begitu padat saya khawatir ia jatuh sakit. Untuk memulihkan

stamina, ia saya bebaskan mengantar saya. Hari itu, saya menggunakan jasa taxi, Blue Bird.

Begitu saya naik taxi sang driver menyapa dengan kata-kata yang lembut dan bahasa tubuh

yang mengesankan. Semakin saya ajak ngobrol, saya semakin jatuh cinta dengan driver itu.

Dalam hati saya bergumam, Pasti ada sesuatu di dalam diri driver ini sehingga pribadinya

begitu mempesona. Saya ingin banyak belajar dengan driver ini.

Agar punya kesempatan yang lebih luas untuk ngobrol, driver ini saya ajak makan siang di salah

satu restoran kesukaan saya di Bogor. Awalnya dia menolak, tetapi setelah saya paksa akhirnya

ia bersedia menemani saya. Ketika saya tanya mau pesan apa, dia menjawab, Terserah bapak.

Driver itu saya pesankan menu sama persis dengan pesanan saya: Sate kambing tanpa lemak dan

sop kambing, masing-masing satu mangkok.

Sebelum makan saya bertanya, Tinggal dimana? Dia menjawab, Balaraja Tangerang. Berapa

jam perjalanan ke pool ? sambung saya. Diapun menjawab, Empat jam.

Saya terkejut, Hah ! Empat jam ? Pergi pulang delapan jam. Kenapa gak nginep saja di pool ?

Dia segera menjawab, Saya harus menjaga ibu saya.

Menjaga ibu ? batinku. Bagaimana mungkin menjaga ibu, sampai rumah jam 23.30 berangkat

kerja  jam 03.30 dini hari ? Untuk mengurangi rasa penasaran, kemudian saya bertanya lagi,

Bukannya  sampai rumah ibu sudah tidur, berangkat ibu belum bangun ?

Dengan agak terbata dia menjawab,
Setiap saya berangkat ibu sudah bangun. Saya hanya ingin

mencium tangan ibu setiap pagi sebelum berangkat kerja, sambil berdoa semoga saya bisa mem-

bahagiakan ibu. Jawaban itu menusuk sanubariku, hanya sekedar mencium tangan ibu dan men-

doakannya ia rela menempuh perjalanan delapan jam setiap hari. Sayapun ke belakang sejenak

untuk menghapus air mata yang mengalir di pipi.

Kemudian saya bertanya lagi, Apa yang kamu lakukan untuk membahagiakan ibu ?

Dengan lembut ia menjawab, Saya sudah daftarkan umroh di kantor.

Maksudnya ? seru saya. Ia menjawab, Kalau saya berprestasi dan tidak pernah mangkir kerja,

saya berpeluang mendapat hadiah umroh dari kantor. Bila saya menang, hadiah umroh itu akan

saya berikan kepada ibu tercinta.

Mendengar jawaban itu saya menarik napas panjang. Dengan nada agak bergetar ia melanjutkan,

Setiap hari saya pulang agar bisa mencium tangan ibu dan mendoakannya agar ia bisa pergi umroh.

Saya benar-benar ingin membahagiakan ibu saya. Mendengar jawaban itu, haru dan malu bercampur

menjadi satu. Air matapun mengalir deras di pipiku. Malu karena pengorbananku untuk ibuku kalah

jauh dengan driver taxi ini.

Bila selama ini saya yang membuat peserta training berkaca-kaca. Hari ini Asep Setiawan, driver taxi

itu, yang membuatku menangis tersedu. Dia telah menjadi trainer dalam kehidupanku. Ya, Asep
Setiawan telah menjadi trainerku bukan melalui kata-katanya tetapi melalui tindakannya.

Salam Sukses Mulia !

0 komentar to “Driver Taxi Itu Trainerku”

Leave a Reply

ea31c52b47bd53c019f8b30396a4f4ac

Recent Posts

  © Blogger templates The Professional Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP